1.1.Pengantar
Perkembangan sistem informasi yang
digunakan oleh klien berdampak dengan keahlian yang harus dikuasai oleh auditor
yang semula pendekatan yang dilakukan dengan cara manual maka dengan perubahan
tersebut auditor dituntut untuk menguasai proses sistem informasi yang dipakai
klien dan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menyesuaikan proses
audit dan prosedur yang digunakan pada saat melaksanakan pekerjaan lapangan
misalnya perubahan lingkungan sistem akuntansi yang manual menjadi sistem
informasi akuntansi berbasis komputer menyebabkan auditor harus mempelajari
karaktristik lingkungan sistem tersebut. Agar pelaksanaan auditing dapat berjalan dengan efektif dan efisien, auditor sudah
seharusnya menyesuaikan teknik-teknik auditnya dengan sistem informasi klien.
Untuk memperoleh
pemahaman tentang efinisi audit, type-type audit, jenis-jenis auditor,
pengetahuan sistem, informasi, berikut akan dibahas secara rinci.
1.2. Definisi Audit
Ada beberapa definisi audit
yang diberikan oleh beberapa ahli di bidang akuntansi, antara lain:
Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke :
“Auditing is the accumulation and evaluation
of evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing
should be done by a competent independent person”.
Menurut
Mulyadi :
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan”.
Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan audit,yaitu :
- Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut,
- Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jelas untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor,
- Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit,
- Kemampuan auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.