Utang
Jangka Panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau
transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu tahun ditinjau dari
tanggal neraca.
Contoh :
1. kredit investasi dari bank
2. utang obligasi
3. utang kepada
perusahaan induk,
4. utang sewa jangka panjang,
5. utang wesel jangka panjang.
Tiga (3) bentuk utang jangka panjang yang memiliki
karakteristik yang sama yaitu:
1. Utang
wesel (note payable)
2. Utang
hipotek (mortgage payable)
3. Utang
Obligasi (bond payable)
Alasannya: karena ketiga bentuk utang tersebut
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a) Perjanjian
kontrktual (Berbunga sesuai dengan kontrak)
b) Memerlukan
pengesahan(otoritasi) dewan direksi
c) Membutuhkan
jaminan pihak lain.
Beberapa alasan perusahaan memilih pembelanjaan
dengan utang jangka panjang, adalah:
1. Sering
perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva lancarnya,sehingga alternative yang masih menguntungkan untuk dipilih
adalah dengan menarik utang jangka panjang guna melunasiutang jangka pendeknya
2. Utang
jangka panjang sering timbul sebagai
akibat dari kebutuhan dana yang besar yang pemegang saham tidak
menghendaki pemenuhannya dengan menambah saham yang beredar.
3. Kemungkinan
pemenuhan kebutuhan dana akan lebih murah bila diperoleh dari penarikan utang
jangka panjang karena biaya bunga dapat dapat dikkurangkan dalam perhitungan
pajak penghasilan,sedangkan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak
dapat diperlakukan sebagai biaya dalam
laporan laba rugi sehingga tidak dapat mengurangi besarnya psjak penghasilan
yang harus dibayar perusahaan
4. Sering
lebih menguntungkan jika aktiva tetap diperoleh dengan cara menyewa(lease)
daripada membeli.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dalam
penyajian utang jangka panjang dineraca, meliputi:
1) Utang
jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca.Setiap jenis utang
jangka panjang harus disajikan secara terpisah
didalam neraca dan diberi catatan kaki yang cukup jika hal ini perlukan
2) Umumnya
utang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok,yaitu:
a. Utang
jangka panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis.Contoh : utang bank dan
utang obligasi
b. Utang
jangka panjang yang tidak disertai dengan perjanjian tertulis. Contoh :
pengkreditan yang ditangguhkan (deferred credit),jaminan dari
pelanggan(customers deposits),dan utang garansi produk.
3) Utang
obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya,dan dicantumkan
pula tanggal jatuh temponya serta
tarif bunganya .Alternatif lain adalah utang obligasi disajikan pada nilai
nominalnya ditambahah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi atau
dikurangi dengan diskonto obligasi yang
belum diamortisasi.
4) Obligasi
yang dilunasi ,yang dibeli dengan treasury bond dan yang belum dikeluarkan lagi
harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang
jumlah obligasi yang yang diijinkan untuk dikeluarkan (authorized bond)
sebesar nilai nominal. Treasury bond tidak boleh disajikan sebagai aktiva.